Distribusi
Linux atau yang lebih dikenal dengan Distro Linux adalah gabungan antara kernel
Linux dengan berbagai macam aplikasi program yang ‘diracik’ dan dikompilasi
dengan tata cara tertentu.
Pada
dasarnya, perbedaan tiap distro adalah pada cara instalasi, windows manager,
tampilan serta fitur-fitur khusus yang diciptakan oleh masing-masing distro.
Selain itu, masing-masing distro memiliki tata cara sendiri dalam mengkompilasi
paket program, sehingga memungkinkan tiap distro berbeda satu sama lain. Tata
cara tersebut terkadang mempengaruhi perilaku pemakaian masing-masing distro.
Dengan kata lain, ada distro yang mungkin ‘kurang enak’ atau ‘kurang pas’ untuk
kita gunakan, tetapi ada orang lain mengalami hal sebaliknya. Hal ini
dikarenakan distro-distro tertentu kadang mengkhususkan diri pada desktop dan
workstation, dan sisanya mungkin mengkhususkan pada server. Oleh karena itu,
kita perlu menentukan pilihan dengan tepat distro apa yang akan kita pakai
sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi PC kita.
a.
Distro Linux
Sampai
saat ini, terdapat ratusan distro Linux yang tersebar di seluruh negara, termasuk
diantaranya Indonesia.
Sebuah distro
dapat dikatakan besar apabila memenuhi berbagai kriteria yaitu:
1. Memiliki aplikasi-aplikasi
yang banyak dan lengkap
2. Memiliki teknologi dan ciri khas
yang unik
3. Memiliki basis pengguna
4. Dapat memiliki distro-distro
turunan
Distro
RedHat, Debian dan Slackware yang memiliki ciri khas sendiri. Misalnya RedHat
memiliki manajemen paket yang sangat populer seperti RPM (RedHat Packages
Manager) yang banyak digunakan sebagai manajemen paket pada distribusi lain.
Debian juga tidak kalah hebat, memiliki manajemen DEB dan cara instalasi
menggunakan APT. Slackware juga memiliki manajemen paket yang lebih klasik
yaitu “tgz”, tetapi memiliki instalasi yang sangat mudah. Dengan “pkgtool” dan
“installpkg”.
b.
Turunan-turunan
dari distro linux terbesar
· Distro RedHat
dan Fedora Core 1
Perkembangan
RedHat pada versi 9.0 saat ini dilengkapi berbagai fasilitas dan kemudahan
instalasi program berbentuk RPM, yang memungkinkan untuk melakukan instalasi
semudah di Windows. Manajemen paket program
menggunakan RPM ini banyak di adaptasi oleh distro-distro lain.
Sayangnya,
RedHat versi 9.0 ini merupakan versi terakhir dari RedHat. RedHat sedang
berkonsentrasi pada RedHat Enterprise Linux (RHEL), sedangkan RedHat diserahkan
pada komunitas Fedora. Fedora memegang peranan penuh terhadap masa depan
desktop distro RedHat. Sejauh ini Fedora telah mengeluarkan versi terbaru
Fedora Core 1 (Yarrow) dengan cara instalasi yang diadaptasi dari RedHat.
Kelebihan Fedora yang lain ialah pengenalannya terhadap kartu grafis 3D dari
keluarga ATI dan Nvidia namun kekurangannya adalah ketidakmampuan XMMS
memainkan MP3 sehingga kita harus mencari dan memaksa instalasi XMMS-MP3 pada
sisitem Fedora Core 1.
· Distro Debian
Distro
ini memiliki tiga tingkat kestabilan: stable, testing, dan unstable. Pilihan
stable memiliki program-program yang relatif kuno. Sedangkan unstable berisi
program terbaru bahkan mungkin paling baru dengan konsekuensi ketidakstabilan
pada PC. Debian adalah salah satu distro yang kurang mempedulikan penamaan
rilis versi baru. Di saat teman-temannya mengumumkan sampai versi 9, seperti
RedHat 9, Mandrake 9.2, Slackeware 9.1, Debian masih tenang-tenang saja dengan
dengan versi 3.0 Woody release 3. sebuah keteguhan dan konsistensi yang tinggi
terhadap kata-kata stabil!!!
Debian
memiliki manajemen pemaketan yang sangat canggih dan hebat dengan hadirnya APT
yang dapat dengan mudah melakukan instalasi dan pengelolaan aplikasi manajemen
paket DEB dengan sangat mudah dan cepat. Dapat dikatakan, Debian memiliki paket
program yang sangat banyak dan paling lengkap. Kedudukannya dapat bersaing
dengan SuSE dalam hal kelengkapan program.
· Distro
Slackware
Dahulu
distro Slackware Linux termasuk distro yang jarang melakukan peningkatan
terhadap versi-versinya. termasuk distribusi Linux yang paling tua. Versinya
tidak banyak berubah, khususnya cara instalasi yang berbasis command line/teks
dan sama sekali tidak menyertakan menu grafis dalam instalasi sehingga
instalasi Slackware tergolong rumit dan kurang cocok bagi pemula. Pengaturan
hardware dan software, instalasi program dan konfigurasi jaringan harus
dilakukan secara manual yaitu melalui command line.
Penjelasan di
atas merupakan 3 distro yang paling besar, sebenarnya sangat banyak
distro-distro besar yang memiliki banyak turunan seperti SLS, Novell, Redhat,
Debian, Pardus, Arch, Gentoo, Ubuntu dll.
Beberapa
turunan linux:
·
RedHat
> Caldera > Conectiva > Turbo Linux > Yellow Dog > Mandrake >
Peanut > Red Flag > SELinux > PLD > BLAG > Fedora Core >
CentOS, dan sebagainya
·
Debian
> Libranet > Xandros > Storm > Astaro > Progeny > Lindows
> LinEx > Knoppix > Guada Linex > Mepis > Ubuntu, dan
sebagainya.
·
SLS
> Slackware > SuSe > Vector Linux > SLAX > Mini SLAX >
Frugalware dan sebagainya.
·
Ubuntu
> Kubuntu > Edubuntu > Xubuntu >
Linux Mint > Sabily > BlankOn, dan sebagainya.
·
Distro
Local = BlankOn > GarudaOS > TeaLinux > Kuliax > Gethux Linux >
Dewa Linux > Briker, Dan lain-lain.
c.
Beberapa Distro
Linux Berbayar (enterprise)
Beberapa program opensource sifatnya
berbayar. Bisa berbayar dengan sistem bundling dukungan teknis, berbayar dengan
penambahan fitur khusus, berbayar dengan penambahan layanan berlangganan,
berbayar dengan penambahan kapasitas, dll.
Biasanya program opensource berbayar menggunakan
label Enterprise, Professional, Pro, dan Business.
Contohnya :
·
Rhel
(RedHat Enterprise Linux)
·
Xandros
·
Mandriva
powerpack,
·
SLE
·
My
SQL Enterprise
·
SuSE
Enterprise, dsb.
d.
Perbedaan Mendasar
Linux
Linux
ini lebih murah dan dapat diperbanyak serta didistribusikan kembali tanpa harus
membayar fee atau royalti kepada seseorang. Tetapi ada hal lain yang lebih
utama selain pertimbangan harga yaitu mengenai sourcecode. Sourcecode Linux tersedia
bagi semua orang sehingga setiap orang dapat terlibat langsung dalam
pengembangannya.
maaksih banyak sudah share
BalasHapussolder uap