Rabu, 31 Maret 2010
Manfaat Hidrokarbon
KEGUNAAN HIDROKARBON DALAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI
A. Kegunaan Hidrokarbon
Hidrokarbon banyak memberi manfaat bagi kebutuhan manusia, baik dalam bidang pangan, sandang, papan, seni dan estetika. Dalam hal ini akan dipaparkan kegunaan hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari bagi manusia, yaitu dalam bidang pangan, sandang, papan, seni dan estetika.
Jika sudah berbicara kegunaan hidrokarbon dalam bidang pangan, maka bahasanya bukan hidrokarbon murni lagi, tapi sedikit lebih luas yaitu karbohidrat. Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O.
- Tipe karbohidrat
- Glukosa / gula anggur banyak terdapat dalam buah , jagung, dan madu.
- Fruktosa terdapat bersama dengan glukosa dan sukrosa dalam buah-buahan dan madu.
- Galaktosa, sumber dapat diperoleh dari laktosa yang dihidrolisis melalui pencernaan makanan kita.
- Maltosa (glukosa + glukosa), tidak dapat difermentasi bakteri kolon dengan mudah, maka digunakan dalam makanan bayi, susu bubuk beragi (malted milk)
- Laktosa (glukosa + galaktosa), terdapat dalam susu sapi dan 5-8% dalam susu ibu.
- Sukrosa (glukosa + fruktosa), ialah gula pasir biasa. Bila dipanaskan akan membentuk gula invert berwarna coklat yang disebut karamel. Digunakan untuk pembuatan es krim, minuman ringan, dan permen.
Dari bahan hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk sandang adalah PTA (purified terephthalic acid) yang dibuat dari para-xylene dimana bahan dasarnya adalah kerosin (minyak tanah). Dari Kerosin ini semua bahannya dibentuk menjadi senyawa aromatik, yaitu para-xylene.
3. Bidang papan
Bahan bangunan yang berasal dari hidrokarbon pada umumnya berupa plastik. Bahan dasar plastik hampir sama dengan LPG, yaitu polimer dari propilena, yaitu senyawa olefin / alkena dari rantai karbon C3. Dari bahan plastik inilah kemudian jadi macam, mulai dari atap rumah (genteng plastik), furniture, peralatan interior rumah, bemper mobil, meja, kursi, piring, dll.
Untuk urusan seni, terutama seni lukis, peranan utama hidrokarbon ada pada tinta / cat minyak dan pelarutnya. Mungkin adik-adik mengenal thinner yang biasa digunakan untuk mengencerkan cat. Sementar untuk urusan seni patung banyak patung yang berbahan dasar dari plastik atau piala, dll. Hidrokarbon yang digunakan untuk pelarut cat terbuat dari Low Aromatic White Spirit atau LAWS merupakan pelarut yang dihasilkan dari Kilang PERTAMINA di Plaju dengan rentang titik didih antara 145o C — 195o C. Senyawa hidrokarbonyang membentuk pelarut LAWS merupakan campuran dari parafin, sikloparafin, dan hidrokarbon aromatik.
Sebetulnya seni juga sudah mencakup estetika. Tapi mungkin lebihluas lagi dengan penambahan kosmetika. Jadi bahan hidrokarbon yang juga digunakan untuk estetika kosmetik adalah lilin. Misal lipstik, waxing (pencabutan bulu kaki menggunakan lilin) atau bahan pencampur kosmetik lainnya, farmasi atau semir sepatu. Tentunya lilin untuk keperluan kosmetik spesifikasinya ketat sekali. Lilin parafin di Indonesia diproduksi oleh Kilang PERTAMINA UP- V Balikpapan melalui proses filtering press. Kualifikasi mutu lilin PERTAMINA berdasarkan kualitas yang berhubungan dengan titik leleh, warna dan kandungan minyaknya.
Kegunaan hidrokarbon pada bidang sandang, papan, seni, dan estetika dapat kita peroleh dari hasil industri petrokimia. Industri petrokimia adalah industri yang bahan industrinya berasal dari bahan bakar, minyak dan gas bumi (gas alam).
Dewasa ini, puluhan ribu jenis bahan petrokimia telah dihasilkan. Bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan kedalam plastik, serat sintetis, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, berbagai jenis obat da vitamin.
ü Bahan dasar petrokimia
Pada umumnya, proses industri petrokimia melalui tiga tahapan, yaitu:
- 1. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia
- 2. Mengubah bahan dasar menjadi produk antara, dan
- 3. mengubah produk antara menjadi produk akhir.
Hampir semua produk petrokimia berasal dari tiga jenis bahan dasar, yaitu: olefin, aromatika, dan gas-sintesis (syn-gas).
Olefin merupakan bahan dasar petrokimia paling utama. Produksi olefin di seluruh dunia mencapai miliaran kg per tahun. Diantara olefin yang terpenting (paling banyak diproduksi) adalah etilena (etena), propilena (propena), butilena (butena), dan butadiene.
Olefin pada umumnya dibuat dari etana, propane, nafta, atau minyak gas (gas-oil) melalui proses perengkahan (cracking). Etana dan propane dapat berasal dari gas bumi atau dari fraksi minyak bumi; nafta berasal dari fraksi minyak bumi dengan molekul C-6 hingga C-10; sedangkan gas-oil berasal dari fraksi minyak bumi dengan molekul dari C-10 hingga C-30 atau C-30.
Aromatika adalah benzena dan turunannya. Aromatika dibuat dari nafta melalui proses yang disebut reforming. Di antara aromatic yang terpenting adalah benzene (C6H6, toluene (C6H5CH3), dan xilena (C6H¬4(CH3)2). Ketiga jenis senyawa ini disebut BTX.
Gas sintesis (syn-gas) adalah campuran dari karbon monoksida (CO) dan hydrogen (H2). Syn-gas dibuat dari reaksi gas bumi atau LPG melalui proses yang disebut steam reforming atau oksidasi parsial. Reaksinya berlangsung sebagai berikut:
Steam reforming: campuran metana (gas bumi) dan uap air dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis (bahan pemercepat reaksi).
CH4(g) CO (g) + 3H2¬ (g)
oksidasi parsial: metana direaksikan dengan sejumlah terbatas oksigen pada suhu dan tekanan tinggi.
2CH4 (g) 2CO (g) + 4 H2(g)
1. Petrokimia dari olefin
a. Beberapa diantara produk petrokimia yang berbahan dasar etilena sebagai berikut:
- Polietilena
polietilena adalah plastic yang paling banyak diproduksi. Plastik polietilena antara lain digunakan sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus / sampul. Pembentukan polietilena dari etilena merupakan reaksi polimerisasi.
nCH2 = CH¬2 (-CH2-CH2-)n
Plastic polietilena (maupun plastic lainnya) yang kita kenal , selain mengandung poliertilena juga mengandung berbagai bahan tambahan, misalnya bahan pengisi, plasticer dan pewarna.
- PVC
PVC atau polivinilklorida juga merupkan plastic, yang antara lain digunakan untuk membuat pipa (pralon) dan pelapis lantai.
PVC dibuat dari etilena melalui tiga tahapan reaksi sebagai berikut.
- CH2 = CH2 + Cl2 CH2Cl – CH2Cl (adisi)
- CH2Cl – CH2Cl CH2 = CHCL + HCl (pirolisis, pemanasan)
- CH = CHCl (- CH2 – CHCl -)n (polimerisasi)
CH2 = CH2 + H2O CH3 - CH2OH (adisi)
- Etilena glikol atau glikol
Glikol digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator mobil di daerah beriklim dingin. Reaksi pembentukan glikol berlangsung sebagai berikut.
O
Etilena oksigen etilena oksida
O
Etilena oksida etilena glikol
- Serat atau bahan tekstil
b. beberapa diantara produk petrokimia yang berbahan dasar propilena sebagai berikut:
-Polipropilena
CH3
¬propilena polipropilena
- Gliserol
Zat ini antara lain digunakan sebagai bahan kosmetik (pelembab), industri makanan, dan bahan peledak (nitrogliserin).
Ø CH2OH CH2ONO2
Ø CHOH CHONO2
Ø CH2OH CH2ONO2
Gliserol nitrogliserol
Zat ini digunakan sebagai bahan antara untuk berbagai produk petrokimia lainnya misalnya aseton (bahan pelarut, digunakan untuk melarutkan pelapis kuku /kutek)
c. Beberapa diantara produk petrokimia yang berbahan dasar butillena sebagai berikut:
Ø karet sintetis, seperti SBR (styrene-butadiena-rubber)
Ø nilon, yaitu nilon 6,6.
d. Produk petrokimia yang berbahan dasar isobutilena antara lain adalah MTBE (metal tertiary butyl eter). Zat ini digunakan untuk menaikka nilai oktan bensin. MTBE dibuat dari reaksi iso butilena dengan methanol.
CH3 – C = CH2 = CH3OH CH3 – C- O – CH3
CH3
Bahan aromatika yang terpenting adalah benzene, toluene, dan xilena (BTX). Pada industri petrokimia berbahan dasar benzene. Umumnya benzene diubah menjadi stirena, kumena, dan sikloheksana.
Ø Stirena digunakan untuk membuat karet sintetis, seperti SBR dan polistirena.
Ø Kumena digunakan untuk membuat fenol, selanjutnya fenol digunaka untuk membuat perekat dan resin.
Ø Sikloheksana digunakan untuk membuat nilon, missal nilon 6,6 dan nilon 6.
Beberapa contoh produk petrokimia berbahan dasar toluene dan xilenaantara lain:
Ø o bahan peledak yaitu trinitrotoluene (TNT).
Ø o Asam tereftalat yang merupakan bahan untuk membuat serat seperti metiltereftalat.
Gas sintetis (syn-gas) merupaka campuran dari karbon monoksida (CO) dan hydrogen (H2).
Berbagai contoh petrokimia syn-gas sebagai berikut:
- ammonia (NH3)
ammonia dibuat dari nitrogen dan hydrogen menurut reaksi berikut ini:
N2 (g) + 3H2(g) 2H3(g)
Pada industri petrokimia, gas nitrogen diperoleh dari udara, sedangkan gas hydrogen dari syn-gas. Sebagian besar produksi ammonia digunakan untuk membuat pupuk seperti urea [CO(NH2¬)2], ZA [(NH4)2SO4], dan ammonium nitrat (NH¬4NO3). Sebagian lainnya digunakan untuk membuat berbagai senyawa nitrogen lainnya, seperti asam nitrat (HNO3) da sebagai bahan untuk membuat resin dan plastic.
urea dibuat dari ammonia da gas karbon dioksida melalui 2 tahap reaksi berikut:
Ø CO2(g) + 2NH3(g) NH2CO2NH4(s)
Ø NH2CO2NH4(s) CO(NH2)2 (s) + H2O (g)
Sebagian besar urea digunakan sebagai pupuk. Kegunaan yang lain yaitu untuk makanan ternak, industri perekat, plastic ,dan resin.
- methanol (CH3OH)
Methanol dibuat dari syn-gas melalui pemanasan pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis.
Sebagian methanol diubah menjadi formaldehida. Sebagian lain digunakan untuk membuat serat, dan campuran bahwa bakar.
- formaldehida (HCHO)
formaldehida dibuat melalui oksidasi methanol dengan bantuan katalis.
CH3OH(g) HCHO(g) + H2(g)
Formaldehida
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
thanks yya
BalasHapus